Teknik Dasar Sepak Bola

Teknik Dasar Sepak Bola 


1.1 Keterampilan Gerak Dasar 
Banyak pengertian dan ruang lingkup gerak dasar yang digunakan dalam bidang olahraga. Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai gerak dasar.  Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  keterampian  adalah  kecakapan untuk menyelesaikan tugas (1988:935). Sedangkan gerak diartikan sebagai peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali–kali (1988:271).  Menurut  Imam  Hidayat  (1986:  13)  gerakan  dasar  pada  manusia adalah lokomosi (lokomotion) yaitu gerakan siklus atau perputaran dari kaki ke kaki yang silih berganti. Lokomosi terdiri dari berjalan dan lari, gerakan ini dapat dibagi menjadi:
1.   Berjalan-jalan (jalan santai, jalan cepat)
2.   Berlari (Jogging, lari cepat)

Menurut Sugiyanto (1991: 13) keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara efektif dan efisien. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak diperoleh dari proses belajar yaitu dengan cara   memahami   gerakan   dan   melakukan   gerakan   berulang-ulang   dengan kesadaran fikir akan benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan.

Menurut Sugiyanto dan Sujarwo (1991: 249) keterampilan gerak dapat diartikan  sebagai  keterampilan  untuk  melakukan  tugas-tugas  gerak  tertentu dengan baik. Menurut Aip Syarifudin Muhadi (1992-1993: 224) gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar.

Menurut Yanuar Kirani (1992: 11) keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktivitas gerak yang harus dipelajari supaya mendapatkan bentuk gerakan yang benar. Menurut Yanuar Kirani (1991: 91-92) gerak diartikan sebagai perubahan tempat posisi dan kecepatan tubuh dan bagian tubuh manusia yang terjadi dalam satu dimensi ruang dan waktu dan dapat diamati secara objektif. Teknik  adalah  cara  pemain  menguasai  gerak  tubuhnya  dalam  bermain,  yang dalam hal ini menyangkut cara berlari, cara melompat dan cara gerak tipu badan (Remmy Muchtar, 1992: 28).

Dasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 157) adalah utama atau bawah.
Dari pengertian tentang keterampilan gerak dasar diatas dapat peneliti definisikan bahwa keterampilan gerak dasar dalam keterampilan sepakbola adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien baik gerakan yang dilakukan tanpa bola maupun dengan bola.
Menurut   Sukatamsi   (2001:   2.1),   teknik   dasar   bermain   sepakbola merupakan semua gerakan yang diperlukan untuk bermain sepakbola, kemudian untuk bermain, ditingkatkan menjadi keterampilan teknik bermain sepakbola yaitu penerapan  teknik  dasar  bermain  dalam  permainan.  Teknik  dasar  bermain sepakbola meliputi teknik tanpa bola. seperti lari cepat, melompat, zig-zag, sedangkan teknik dengan bola meliputi :

2.6.1 Menendang Bola
Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepakbola. Maka teknik dasar menendang bola merupakan dasar dalam permainan sepakbola. Seorang pemain sepakbola yang tidak mengusai teknik menendang bola dengan sempurna tidak mungkin menjadi pemain yang baik (Sukatamsi, 2001: 2.38).

Kesebelasan sepakbola yang baik dan tangguh adalah suatu kesebelasan sepakbola  yang  semua  pemainnya  menguasai  teknik  dasar  menendang  bola dengan baik, cepat, cermat dan tepat pada sasaran, sasaran pada teman maupun sasaran dalam membuat gol kegawang lawan.

Cepat disini diartikan pemain harus menguasai semua gerakan-gerakan. bagian-bagian dan teknik dasar bermain sepakbola dan terampil memainkan bola dalam segala situasi dan posisi di setiap permainan, tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu, kecuali memperlambat gerakan juga akan membuang waktu dan tenaga. Tepat diartikan pemain sepakbola memiliki keterampilan menendang bola, tendangan operan kepada teman yang bergerak untuk mendapatkan  posisi  luang  mudah  menerima  bola  dan  tanpa  mendapatkan rintangan dan lawan maupun tendangan ke sasaran tempat luang ke mulut gawang lawan, tanpa mendapatkan rintangan dan penjaga gawang. Cermat diartikan juga dengan seksama, teliti dalam memberikan bola kepada teman dengan mempergunakan jalan yang sependek-pendeknya dan mudah diterima teman. Cermat juga dapat berarti kesanggupan seseorang pemain mengontrol bola pada tempat  yang  sempit,  dan  kesanggupan  mengontrol  bola  hanya  dengan  satu sentuhan dengan cepat memainkan bola seperti yang dikehendaki (Sukatamsi,2001: 2.38 - 2.39).

Guna  menunjang  hasil  tendangan  yang  baik,  maka  perlu  menguasai prinsip-prinsip teknik menendang bola. Menurut Arpad Scanadi (1985: 31), Remmy Muchtar (1992: 30) dan Sukatamsi (2001: 239). Mempunyai pandangan yang  sama  tentang  prinsip-prinsip  menendang  bola  yang  terdiri  dari:  (a) pandangan mata, b) kaki tumpu, (c) kaki yang menendang, (d) bagian bola yang ditendang, (e) sikap badan.

1) Pandangan mata
Pandangan mata terutama untuk mengamati situasi atau keadaan permainan. Pada waktu akan menendang bola, pandangan mata ke arah sasaran kemana bola akan, kemudian pandangan jalannya arah bola.

2) Kaki tumpu
Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan akan menendang bola dan kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu atau dimana harus meletakkan kaki tumpu terhadap bola, posisi kaki tumpu terhadap letak bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Lutut kaki tumpu sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut di luruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan.

3) Kaki yang menendang
Kaki yang menendang adalah kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki yang untuk menendang bola pada saat akan menendang bola dikuatkan atau ditegangkan, tidak boleh bergerak. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke depan sehingga bagian kaki yang digunakan untuk menendang mengenai bagian bola yang ditendang. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan lanjutan ke depan dan seterusnya bergerak untuk mencari posisi.

4) Bagian bola yang ditendang.
Bagian  bola  yang  ditendang  merupakan  bagian  bola  yang  disebelah mana yang ditendang, ini akan menentukan arah jalannya bola dan tinggi rendahya lambungan bola.

5) Sikap badan
Sikap badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi  atau  letak  kaki  tumpu  terhadap  bola.  Posisi  kaki  tumpu  tepat disamping bola maka pada saat menendang bola badan berada tepat diatas bola dan sikap badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untukendangan bola menggulir rendah atau sedikit melambung sedang. Posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, maka badan berada di atas bola hingga sikap badan condong ke belakang, maka hasil tendangan bola melambung tinggi (Sukatamsi, 2001: 2.39-2.40).

Tinggi rendahnya lambungan bola dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: 1) Tendangan bola rendah yaitu bola bergulir datar di atas permukaan tanah sampai lutut, 2) Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang, 3) Tendangan bola melambung tinggi.
Bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola meliputi: (a) kaki bagian dalam, (b) kura-kura penuh, (c) kura-kura bagian luar, (d) ujung jari, (e)

Dilihat  dan perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep) (Sukatamsi, 2001: 2.41).

a. Menendang dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan  untuk  mengumpan  jarak  pendek  (short  passing).  Analisis gerak menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut : (1) Badan menghadap sasaran di belakang bola, (2) Kaki tumpu berada di samping bola kurang Iebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk, (3) Kaki tendang ditarik ke belakang dan diayukan ke depan sehingga mengenai bola, (4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan tepat di tengah-.tengah bola, (5) Pergelangan kaki ditegangkan saat mengenai bola, (6) Gerak kaki tendang diangkat menghadap sasaran, (7) Pandangan ditunjukkan ke bola dan mengikuti arah  jalannya  bola  terhadap  sasaran,  (8)  Kedua  lengan  terbuka  di samping badan (Sucipto, dkk, 2000: 1 8).

b. Menendang dengan kaki bagian luar.
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan  untuk  mengumpan  jarak  pendek  (short  passing).  Analisis gerak menendang dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut : (1) Posisi badan di belakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola kurang lebih 25 cm, ujung kaki menghadap ke sasaran, dan lutut sedikit di tekuk, (2) Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap ke dalam, (3) Kaki tendang ditarik ke belakang dayunkan ke depan sehingga mengenai bola, (4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian luar dan tepat pada tengah-tengah bola, pada saat perkenaan dengan bola pergelangan kaki ditegangkan, (5) Gerak lanjut kaki  tendang  diangkat  serong  kurang  lebih  45  derajat  menghadap sasaran, (6) Pandangan ke bola dan mengikuti jalannya bola ke sasaran, (7)  Kedua  lengan  terbuka  menjaga  keseimbangan  di  samping  badan

c. Menendang dengan punggung kaki.
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki adalah sebagai berikut : (1) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran, dan lutut sedikit ditekuk, (2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke depan, (3) Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola, (4) Perkenaan kaki pada tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki ditegangkan, (5) Gerak lanjut kaki tendang   diarahkan   dan   diangkat   ke   arah   sasaran,   (6)   Pandangan mengikuti jalannya bola dan ke sasaran (Sucipto, dkk, 2000:20). 

d. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut (1) Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong kurang lebih 40 derajat dan garis lurus bola, kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola kurang lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut 40 derajat dengan garis lurus bola, (2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong kurang lebih 40 derajat ke arah luar. Kaki tendang ditarik ke belakang dan diayunkan ke depan sehingga bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola, pergelangan  kaki  ditegangkan,  (3)  Gerakan  lanjutan  kaki  tendang diangkat dan diarahkan ke depan, (4) Pandangan mengikuti jalannya bola ke  sasaran,  (5)  Lengan  dibuka  berada  di  samping  badan  sebagai keseimbangan.

Fungsi dan kegunaan dari tendangan : (1) Untuk memberikan operan kepada teman, (2) Memberikan umpan untuk menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan, (3) Untuk membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan (belakang) langsung ke depan, tendangan ini biasanya dilakukan oleh pemain belakang untuk mematahkan serangan lawan, (4) Untuk melakukan bermacam-macam tendangan khusus seperti tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan gawang, tendangan pinalti (Sukatamsi, 2001 2.41).

2.6.2    Menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola  yang  penggunaannya  bersamaan  dengan  teknik  menendang  bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing (Sucipto, dkk, 2000: 22). Dilihat dan perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki dan telapak kaki.

1. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis  menghentikan  bola  dengan  kaki  bagian  dalam  adalah  sebagai berikut: (1) Posisi badan segaris dengan datangnya bola, (2) Kaki tumpu mengarah  pada  bola  dengan  lutut  sedikit  ditekuk,  (3)  Kaki  penghenti diangkat dengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola, (4) Bola menyentuh kaki persis di bagian dalam kaki atau  mata  kaki,  (5)  Kaki  penghenti mengikuti  arah  bola,  (6)  Pandangan mengikuti jalannya bola sampai bola berhenti, (7) Kedua lengan dibuka di samping badan untuk menjaga keseimbangan (Sucipto,dkk, 2000: 23). 

2. Menghentikan bola dengan kaki bagian luar
Pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut (1) Posisi badan menghadap ke datangnya bola, (2) Kaki tumpu berada di samping  kurang  lebih  30  derajat  dan  garis  datangnya  bola  dengan  lutut sedikit ditekuk, (3) Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan kaki bagian luar dijulurkan ke depan menjemput datangnya bola, (4) Bola menyentuh kaki tepat di permukaan kaki bagian luar, (5) Pada saat kaki menyentuh  bola,  kaki  penghenti  mengikuti  arah  bola  sampai  berada  di bawah badan atau terkuasai, (6) Posisi lengan berada di samping badan untuk menjaga keseimbangan (Sucipto, dkk 2000: 24). Untuk lebih jelasnya lihat gambar 7.
3. Menghentikan bola dengan punggung kaki
Pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan punggung kaki adalah sebagai  berikut  :  (1)  Posisi  badan  menghadap  datangnya  bola,  (2)  Kaki tumpu berada di samping kurang lebih 15 cm dan garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk, (3) Kaki penghenti diangkat dan dijulurkan ke depan menjemput datangnya bola, (4) BoIa menyentuh kaki tepat di punggung  kaki,  (5)  Pada  saat  kaki  menyentuh  bola,  kaki  penghenti mengikuti arah bola sampai berhenti di badan atau terkuasai (Sucipto, dkk, 2000: 25).Untuk lebih jelasnya lihat gambar 8.

4. Menghentikan bola dengan telapak kaki
Pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola pantul dari tanah. Seringkali kita juga melihat pemain sepakbola menghentikan bola datar dengan telapak kaki dengan jalan bola kencang. Analisis menghentikan bola dengan telapak kaki adalah sebagai berikut : (a) Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola, (b) Kaki tumpu berada di samping kurang lebih 15 cm dan garis datangnya bola dan lutut sedikit ditekuk. (c) Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki dijulurkan menghadap sasaran, (d) Pada saat bola masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti di depan badan, (e) Pandangan mengikuti arah bola sampai bola berhenti (Sucipto, dkk, 2000: 36). Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi adalah tidak tepatnya perkenaan bagian kaki, sehingga bola seringkali tidak dalam posisi siap untuk ditendang. Faktor lain adalah tidak tepatnya waktu untuk menghentikan bola, seringkali bola lepas atau lewat sebelum telapak kaki menyentuh bola

2.6.3    Menyundul Bola
Menurut Sukatamsi, menyudul bola adalah meneruskan bola dengan mempergunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kening di bawah rambut (2002:336).  Ini  sesuai  dengan  yang  dikatakan  eleh  Sucipto,dkk,(2000:32)  bahwa menyundul adalah memainkan bola dengan kepala.
Prinsip-prinsip teknik menyundul bola : 1) Lari menjemput arah datangnya bola,  pandangan  mata  tertuju  ke  arah  bola,  2)  Otot-otot  leher  dikuatkan, dikeraskan dan difleksasi dagu ditarik merapat pada leher, 3) Untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kedua kening di bawah rambut kepala,  4)  badan  ditarik  ke  belakang  melengkung  pada  daerah  pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut kaki bengkok diluruskan, badan diayunkan dan dihentakkan ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola, 5) Pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh dipejamkan, dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan dan selanjutnya diikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi (Sukatamsi, 2001: 31). Macam-macam teknik menyundul bola:
1. Menyundul bola sambil berdiri.
Pada umumnya dilakukan saat datangnya bola maksimal setinggi kepala. Analisis menyundul bola sambil berdiri adalah sebagai berikut : a) Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju ke depan dan menghadap sasaran, b) Kedua lutut sedikit ditekuk, c) Lentingkan badan ke belakang, pandangan diarahkan ke datangnya bola, dan dagu merapat dengan leher, d) Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul.Dan kedua lutut diluruskan, badan dilecutkan ke depan sehingga dahi mengenai bola, e) Seluruh berat badan diikutsertakan ke  depan,  sehingga  berat  badan  beradu  di  depan  dan  menghadap  ke sasaran, f) Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerak lanjutan (Sucipto, dkk, 2000: 32). 

2. Menyundul bola sambil meloncat.
Pada umumnya dilakukan ketika datangnya bola di luar jangkauan, baik secara vertikal maupun horizontal. Analisis menyundul bola sambil meloncat adalah sebagai berikut: a) Meloncat sesuai dengan datangnya bola, b) Pada saat mencapai titik tertinggi, badan dilentingkan, otot-otot leher  dikontraksikan,  pandangan  ke  sasaran  dan  dagu  merapat  dengan leher, c) Dengan gerak bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul dan dorongan badan ke depan sehingga dahi mengenai bola, d) Badan dicondongkan ke depan dan mendarat dengan kedua kaki secara eksplosif (Sucipto. dkk, 2000: 33).

Kemudian fungsi dari teknik menyundul bola adalah : 1 ) Untuk meneruskan bola kepada teman atau operan jarak pendek, 2) Untuk memasukkan bola ke mulut gawang lawan dan untuk membuat gol. 3) Memberikan umpan kepada teman di daerah depan gawang lawan untuk membuat gol (operan melambung ke atas), 4) Menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan, mempertahankan daerah gawang sendiri (Sukatamsi, 2001:17).

2.6.4    Menggiring Bola
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dilakukan dengan gerakan-gerakan yang sederhana, dengan kecepatan dan ketepatan. Menggiring bola diartikan dengan gerakan kaki menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada  dasarnya  menggiring  bola  adalah  menendang  terputus-putus  atau pelan-pelan (Sucipto, dkk, 2000: 28). Oleh karena itu bagian kaki yang digunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan menggiring bola yang baik, seperti Diego Armando Maradona dari Argentina.
Prinsip teknik menggiring bola meliputi : (1). Bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan pemain terletak diantara bola dan lawan, supaya lawan tidak mudah untuk merebut bola (2). Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dan lawan, (3). Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang, irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki, (4). Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, tetapi harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan, (5). Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti lari biasa (Sukatamsi, 2001: 3.3).
Kegunaan teknik menggiring bola antara lain : (1) Untuk melewati lawan, (2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, (3) Untuk menahan bola agar tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman (Sukatamsi, 2001: 3.4).
Macam-macam cara menggiring bola :

1.  Menggiring bola dengan kura-kura bagian dalam : a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam, b) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola, akan tetapi setiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola mudah dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan, c) Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus  selalu  sedikit  ditekuk,  dan  pada  waktu  kaki  menyentuh  bola pandangan pada bola, kemudian melihat situasi di lapangan, melihat posisi lawan dan posisi teman (Sukatamsi, 2001: 3.5) Untuk lebih jelasnya lihat gambar 12.

2.   Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh : a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura penuh, b) Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki penuh kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki, c) Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, jangan melihat situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman (Sukatamsi, 2001: 3.5). Untuk lebih jelasnya lihat gambar 13.

Menggiring bola dengan kura-kura penuh ini, pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dari teknik ini hanya digunakan apabila di depan pemain terdapat daerah kosong atau bebas dan lawan, sehingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh.

3.   Menggiring  bola  dengan  kura-kura  kaki  bagian  luar  a).  Posisi  kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam posisi menendang bola dengan kura-kura kaki bagian luar, b) Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura  kaki  bagian  luar  kaki  kanan  atau  kaki  kiri  mendorong  bola bergulir ke depan. dan bola harus selalu dekat dengan kaki, sesuai dengan irama lari, c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat situasi lawan dan posisi teman (Sukatamsi, 2001 :3.6).

2.7 Sepakbola
Sepakbola  merupakan  olahraga  permainan,  untuk  itu  supaya  dapat bermain dengan baik dan benar maka keterampilan gerak dasar mengenai permainan sepakbola harus diketahui, dimengerti dan dipelajari terlebih dahulu. Oleh karena itu seorang pemain harus menguasai teknik dasar yang meliputi: 1). Menendang bola; 2). Menggiring bola;  3). Menyundul bola; 4) Mengontrol bola; 5). Gerak tipu; 6). Merebut bola; 7). Lemparan ke dalam; 8). Teknik menjaga gawang (Remmy Mochtar, 1992: 29). Penerapan dan penguasaan gerak dasar merupakan salah satu landasan yang sangat penting agar dapat meningkatkan prestasi dalam bermain sepakbola.

Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya  dimainkan  dengan  menggunakan  tungkai  kecuali  penjaga  gawang yang diperbolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya. Dalam perkembangannya permainan ini dapat dimainkan di luar lapangan (outdoor) dan di dalam ruangan tertutup (indoor). Lebih lanjut dikatakan bahwa sepakbola  adalah  aktivitas  jasmani  atau  latihan  fisik,  berisikan  gerakan  lari, lompat, loncat, menendang, menghentakkan dan menangkap bola bagi penjaga gawang.  Semua  gerakan  tersebut  terangkai  dalam  suatu  pola  gerak  yang diperlukan pemain dalam menjalankan tugasnya bermain sepakbola.

Pengertian sepakbola dalam penelitian ini adalah sepakbola out door atau sepakbola yang dimainkan di luar ruangan. Selain untuk mengenalkan bagaimana cara-cara bermain sepakbola dengan teknik yang bagus, seorang pelatih juga mengenalkan aturan-aturan yang tertuang dalam peraturan PSSI supaya seorang pemain bisa mengenal peraturan yang ada.
Seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai teknik dasar bermain sepakbola  tidak  akan  menjadi  pemain  yang  baik  dan  terkemuka  (Sukatamsi, 2001:17). Sasaran yang hendak dicapai dalam pembinaan ini ialah penguasaan gerak tubuh. Latihan dengan bola saja sudah banyak ragamnya. Ini akan nampak jika  dilakukan  latihan  intensif dengan  bola,  dimana  akan  semakin  menambah kegembiraan berlatih.
Tidak ada cabang olahraga lain yang mendalami penguasaan teknik yang begitu banyak seperti sepakbola. Situasi yang dihadapi senantiasa berubah sedang lawan yang harus ditanggulangi mungkin seorang tapi bisa juga lebih. Penguasaan teknik yang baik merupakan persyaratan agar dapat ditanggulangi berbagai situasi dalam permainan dengan sikap yang mantap (Coerver Wiel, 1985:19).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar